BEBERAPA MORFOLOGI TRACK

Friday, January 8, 2010
Morfologi track adalah penentu jenis penyu. Identifikasi jenis dengan cara ini membutuhkan pengalaman dan keterampilan yang baik, terutama untuk membedakan track penyu Tempayan, Sisik dan penyu Lekang. Gambaran yang diamati adalah lebar serta simetris atau tidaknya suatu track/lintasan penyu di pantai peneluran. Lebar track diukur dengan meteran pita. Lebar track penyu Belimbing kurang lebih 150 cm, penyu Hijau kurang lebih 100 cm, penyu Pipih kurang lebih 90 cm, penyu Tempayan > 90 cm, penyu Sisik kurang lebih 75 cm, dan penyu Sisik Semu kurang lebih80 cm. Penyu Belimbing, Hijau, dan penyu Pipih meninggalkan jejak yang simetris, sedangkan penyu Tempayan, Sisik dan Sisik Semu memiliki track yang tidak simetris.

Track simetris berdiameter sekitar 100 cm adalah karakteristik yang dimiliki penyu Hijau (kiri). Gambar kanan menunjukkan track yang berakhir dengan sarang telur penyu. Jejak naik (A), pasir-pasir yang ‘dilempar ke belakang’ ke arah jejak naik (B), lubang tubuh sekunder dan lemparan pasir di sekitarnya (C), dan jejak turun ke laut (D) adalah sangat nyata. Garis pasang tertinggi (E). Dikutip dari “Research Management Techniques for the Conservation of Sea Turtles. IUCN/SSC Marine Turtle Specialist Group Publication No. 4.

Track berbentuk U seperti ini adalah ciri memeti (penyu naik, tapi tidak bertelur).










Contoh beberapa jenis track yang tak menghasilkan sarang telur penyu. Penyu bergerak ekstensif tapi tak ada tanda terbentuknya lubang tubuh dan lubang telur (A); Penyu bergerak mengikuti bentuk huruf U ke arah garis pasang tertinggi (B); Ada indikasi penggalian lubang tubuh namun tak ada tanda-tanda terjadinya proses penutupan lubang (D); Ada proses penggalian lubang tubuh dan lubang telur, namun tidak ada proses penutupan lubang (C); Track menunjukkan panjang saat naik relatif sama dengan saat turun (E); Garis pasang tertinggi (F). Dikutip dari “Research Management Techniques for the Conservation of Sea Turtles. IUCN/SSC Marine Turtle Specialist Group Publication No. 4.


















































Sumber : WWF-Indonesia

0 comments:

Post a Comment