WWF Gelar Wonder Eyes, 23 Oktober-2 November

Tuesday, October 20, 2009
Selasa, 20 Oktober 2009
Laporan wartawan KOMPAS.com Rosdianah Dewi

JAKARTA - Untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan anak pada alam dan satwa liar, World Wild Fund (WWF) menggelar kegiatan bertajuk Wonder Eyes. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak akan diberi kesempatan untuk mengambil gambar segala kegiatan yang ada disekeliling mereka.

Wonder Eyes akan digelar pada 23 Oktober hingga 2 November 2009 di Taman Nasional Nillo (Riau) dan Taman Nasional Bukit Barisan (Lampung).

"Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi dan membangun kesadaran publik akan pentingya pelestarian alam dan meningkatkan upaya perlindungan," ujar Supporter Kehormatan WWF-Indonesia, dalam konfrensi pers Wonders Eye, Selasa (20/10).

Wonder Eyes akan diikuti sebanyak 200 anak dari daerah setempat. Kegiatan difokuskan pada anak-anak usia 6-16 tahun. Mereka akan mendapat pelatihan dari Hikaru Nagatake, seorang jurnalis foto dari Jepang yang sekaligus pelopor kegiatan tersebut.

"Nantinya anak-anak itu akan menggunakan kamera pinjaman dari sponsor," kata Nugie.

Dia mengatakan, semua foto yang dihasilkan dari anak-anak tersebut akan rencananya akan dipamerkan di Indonesia dan Jepang sebagai upaya membangun pemahaman dan pertukaran budaya antargenerasi.

Di Indonesia, pameran foto tersebut direncanakan akan dilakukan di Jakarta dan beberapa kota di Sumatera. Selain itu, foto yang dihasilkan para peserta akan dijadikan kartu pos yang digunakan sebagai media untuk menjalin persahabatan dengan pelajar Jepang.

Davina Hariadi, model yang juga suppoter kehormatan WWF, berharap kegiatan ini dapat menggali potensi alam dan pariwisata yang ada di daerah setempat.

"Inilah saatnya bagi masyarakat di daerah setempat untuk memperkenalkan kekayaan dan potensi alam, keramahan dan wisata daerah setempat," ujar Davina.

Dia mengatakan, Taman Nasional Tesso Nillo dan Taman Nasional Bukit Barisan sebagai lokasi kegiatan, karena pada dua hutan tersebut tersimpan kekayaan hayati yang tinggi di mata dunia. Lokasi tesebut merupakan dua dari 22 lokasi kerja WWF di Indonesia.

Hal lain yang menjadi alasan, selain menyimpan kekayaan alam yang berlimpah, kedua hutan menghadapi ancaman kerusakan yang sangat besar. "Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kebanggan terhadap hutan yang dimiliki, dengan begitu upaya perlindungan juga akan meningkat," harapnya.

Sumber: www.kompas.com

0 comments:

Post a Comment